Kades Bangunrejo akhirnya dipecat

[ Jum’at, 23 Juli 2010 ]
Kades Dipecat, Warga Ngluruk Pemkab
TUBAN-Tidak terima kepala desa (kades)-nya diberhentikan, sekitar 300 warga Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko mendemo gedung Pemkab Tuban, Jalan RA Kartini kemarin (22/7) siang.

Mereka yang menumpang tujuh truk dan satu mini bus tersebut menuntut pemberhentian tersebut dianulir. Salah satu alasannya, 70 warga yang meneken surat pengusulan dari Badan Perwakilan Desa (BPD) setempat tidak merepresentasikan warga. Begitu juga Camat Soko Kusmindar yang merekomendasikan surat pemecatan tersebut. ”Keluar camat! Jangan sembunyi. Anda harus bertanggungjawab,” teriak para orator bergantian.

Dalam demo tersebut sempat terjadi beberapa kali insiden saling dorong antara massa pendukung kades yang memaksa masuk dan menembus pagar betis polisi di pintu gerbang pemkab. Meski sempat tegang, insiden tersebut berhasil diredam. Sesaat setelah berorasi di luar pagar pemkab, enam perwakilan warga diperkenankan masuk gedung pemkab dan diterima Asisten Pemerintahan Sutrisno. Selama pertemuan tertutup tersebut berlangsung, warga yang tertahan di luar pagar gedung pemkab terus berorasi. Ketegangan terjadi saat enam perwakilan warga yang keluar enggan memberikan penjelasan terkait hasil pertemuan tersebut. ”Nanti camat yang akan menjelaskan sendiri,” tegas Suparno, salah satu perwakilan warga.

Mendengar jawaban yang mengambang tersebut, warga kian emosi. Mereka berteriak dengan kata-kata kotor meminta camat keluar.

Kasus pemberhentian tersebut bermula dari terseretnya Kades Bangunrejo, Kecamatan Sok,o Sunjani dalam kasus penggelapan 12 ton beras untuk keluarga miskin (Raskin). Kasus inilah yang kemudian divonis tiga bulan penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Tuban pada 8 April 2009.

Selain kasus raskin, Sunjani juga diindikasi terlibat kasus pencurian kayu jati. Atas sejumlah kasus hukum yang menimpanya, BPD mengusulkan pemberhentian kepada bupati melalui Camat Soko pada Mei 2010 lalu. Usulan tersebut ditandatangani 70 warga. Usulan inilah yang kemudian direkomendasi camat dan akhirnya turun keputusan pemberhentian dari bupati. Surat pemberhentian inilah yang ditolak kades. (ds/wid)
Sumber resmi : Radar Bojonegoro

baca : Berita kota.net
Berita jatim.com